Minggu, 10 Juni 2012

Pengaruh desain atau seni

Kalo dengar kata desain pasti kita mikirnya hal hal yang berbau unik atau paling kece saat ini. Desain itu menurut saya adalah satu hal yang baru dan belum banyak digunakan atau diketahui orang. Saat ini saya ingin membuat artikel tentang pengaruh desain atau seni terhadap gaya hidup sekarang ini. Menurut saya pribadi, bukanlah desain yang mempengaruhi gaya hidup kita. Tetapi gaya hidup kita lah yang mempengaruhi desain. Saya ambil satu contoh yaitu desai baju casual yang belakangan ini lagi trend banget. Munculnya gaya casual tersebut merupakan akibat dari gaya hidup manusia saat ini yang cenderung tidak mau repot alias simple. Namun mereka tetap berupaya agar tetap terlihat modis tanpa harus terlalu banyak membuang waktu berdandan. Dengan gaya casual, orang yang mungkin cuek akan terlihat tetap stylish walaupun dengan dandanan yang apa adanya. Bahkan dengan sisi apa adanya itu orang akan lebih memperlihatkan inner beauty yang dia miliki. Saya termasuk orang yang cuek, dan saya sangat suka berpenampilan casual. Tidak lebay dan tetap trendy adalah ciri khas casual style. Saat ini bukan hanya anak muda saja yang menyukai casual style, orang kantoran bahkan orang tua pun sudah menganggap casual style sebagai style paten mereka. Oleh karena itu jangan heran jika para desainer baju saat ini lebih memilih untuk mendesain baju yang simple ketimbang baju yang berlebihan dan susah untuk dikenakan. 

Coquette's Accessories Tray


Fenomena Dunia Desain

Jaman sekarang teknologi dan desain sangat tidak bisa dipisahkan. Kemajuan desain juga sangat didukung dengan bertambah canggihnya teknologi saat ini. Banyak sekali desainer yang kemana mana membawa gadget pribadinya demi mendapatkan desain apa yang sedang up to date saat ini. Namun terkadang hal yang menghubungkan antara desain dengan teknologi  tersebut malah di salahgunakan oleh tangan tangan nakal. Beberapa pihak yang merasa mengetahui tentang caggihnya teknologi dapat melakukan hal hal yang melanggar norma asusila. Kasus yang sedang marak belakangan ini adalah manipulasi foto. Banyak sekali kasus manipulasi foto saat ini. Baik selebriti, pejabat negara, maupun orang biasa bisa menjadi korban manipulasi foto  tersebut. Sebetulnya agak di sayangkan apabila kasus seperti ini semakin marak saja terjadi karena akan banyak pihak yang menjadi dirugikan akibat penyalahgunaan desain visual tersebut. Saya sangat kontra dengan maraknya kejadian manipulasi karena itu akan merusak nama baik para mahasiswa desain. Para mahasiswa desain yang mempelajari berbagai pengetahuan tentang visual akan merasa kecewa dengan adanya manipulasi karya itu. Oleh karena itu, saya berharap agar kasus manipulasi itu segera ditanggulangi dengan baik.

Senin, 04 Juni 2012

UKM Seni dan Budaya

Di STISI Telkom saya bukan termasuk mahasisa aktif, makanya saya awalnya tidak mengikuti UKM apapun. Saya pikir UKM pada saat semester satu hanya membuang waktu saja karena pada saat itu tugas TPB sangat banyak dan menyita waktu. Beda dengan teman teman lain yang memilih untuk mengikuti banyak UKM demi mencapai eksistensi dalam kegiatan kampus. Sampai pada suatu hari munculnya UKM Sedaya (Seni dan Budaya). Saya tertarik saat mendengar UKM tersebut dan berniat untuk mengkutinya. Banyak teman juga yang mengajak saya untuk mengikuti UKM sedaya tersebut. Karena saya dulu adalah leader tari tradisional di SMA saya, saya memutuskan untuk mengukuti UKM Sedaya yang berhubungan dengan seni tari. Pada awal UKM itu di promosikan, ada semacam promo UKM di kampus STISI Telkom.Ada beberapa mahasiswa yang menari dan memainkan drama. Dan ternyata saya baru tau sebelum UKM Sedaya di promosikan, sudah ada mahsiswa yang latihan untuk promo UKM tersebut. Saya merasa ketinggalan informasi dengan hal tersebut. setelah itu saya memutuskan untuk aktif bertanya kepada teman teman saya yang juga mengikuti UKM Sedaya. Akhirnya tidak lama setelah itu ada teman saya mahasiswa DKV yang mengajak saya untuk latihan Tari Saman. Saya tidak menolak dan pada jadwal latihan pertama saya datang. Ternyata banyak senior yang mengikuti tari, dan karena tari yang dipelajari adalah tari saman yang sudah saya kuasai pada saat SMA, saya yang mengajari semuanya tentang beberapa gerakan saman dasar. Sejak saat itu saya aktif di UKM sedaya seni tari dan saya berharap UKM Sedaya bisa lebih maju dan memperhatikan aspek aspek yang dapat menunjang UKM tersebut. Karena STISI adalah kampus yang mengedepankan seni, alangkah baiknya jika karya karya seni kampus kita, baik seni tari, seni musik, dan lainnya bisa dikenal diluar kampus.

Minggu, 03 Juni 2012


Interior Designer Figure

1. Charles Rennie Mackintosh (1868-1928)
Hill House, Hellenburgh, Durbartonshire, Scotland, 1902-1903
Di kota Glasgow, Skotlandia, sebuah karya yang dihubungkan dengan gerakan Art Nouveau dikerjakan dalam waktu singkat oleh beberapa desainer yang dipimpin oleh Charles Rennie Mackintosh. Karya Mackintosh berbasis pada seni dan Kriya (arts and crafts), namun bergerak lebih jauh menuju suatu gerakan pembebasan yang sdisebut gerakan Art Nouveau dan berpengaruh cukup besar di antara desainer daratan eropa (continental designer), terutama yang bermarkas di Vienna. Untuk klien privat dan flat pribadinya di Glasgow, Mackintosh mengembangkan desain furniture yang simple, bentuk geometris, namun menerapkan proporsi yang berlebihan, sandaran punggung kursi yang sangat tinggi, dan finishing hitam dan putih dengan aksen detail dekorasi berwarna ungu, perak atau emas.
Elemen ornamen yang dicat berwarna kadangkala ditambahkan oleh istri dari Mackintosh, Margaret Macdonald (1865-1933), dengan saudara perempuannya Frances Macdonald (1874-1921) merupakan partisipan aktif dari gerakan art and craft dan gerakan yang berhubungan dengan desain yang berpusat di Glasgow pada tahun 1890-an. Faktanya gerakan art and craft, meskipun tujuannya untuk mereformasi desain victoria (victorian design) dan selera masyarakat (taste) pada masa itu, namun gerakan tersebut hanya berhasil mempengaruhi segelintir orang mengingat biaya produksinya yang sangat tinggi. Bagaimanapun juga, penolakannya terhadap ornamentasi produksi-massa yang tidak bermakna, dengan menekankan pada kejujuran dalam ekpresi desain terhadap realitas dari fungsi, material dan teknik, berpikir ke depan, meskipun dengan cara yang radikal juga kontroversial. Hal tersebut yang menghubungkannya dengan gerakan Art Nouveau, suatu gerakan penolakan total terhadap kesejarahan (historicism); yang membuatnya menjadi titik awal dari semua kajian terhadap modernisme dalam desain (interior).